Diluar
dugaan kami, setelah beberapa lama ternyata Tia bisa menghapus semua
kekhawatiran kami, ia sangat rajin dan cekatan. Setiap pagi saat kami
baru bangun tidur, seluruh isi rumah sudah disapu dan dipel bersih,
bahkan sarapan pagi sudah tersedia di meja makan. Istriku mengatakan
bahwa kami sangat beruntung mendapatkan Tia sebagai pengganti bi Iyah
yang sudah mulai tua.
7
bulan berlalu.. Pekerjaanku sebagai marketing berjalan lancar, istriku
bahkan mendapat kenaikan jabatan di kantornya. Aku senang dan bangga
melihat semangat kerjanya. Hanya saja, semakin hari pulangnya semakin
sore, bahkan beberapa kali ia harus pulang jam 8 malam. Untung saja
kantorku tidak terlalu ketat dalam hal jam kerja, bahkan dengan adanya
sambungan internet di rumah terkadang aku bisa mengerjakan pekerjaan di
rumah, hingga gak usah berangkat ke kantor.
Suatu
siang, iseng buka2 situs porno.. aku tertegun melihat sebuah video sex
yang dimainkan oleh seorang laki2 dengan seorang gadis kecil. Aku yakin
umurnya di bawah 17 tahun mungkin 15 atau 16.. tapi.. gilaa.. setelah
beberapa saat aku menyadari begitu terpengaruh oleh video tersebut..
Pikiranku melayang membayangkan bercinta dengan seorang gadis kecil,
yang payudaranya baru tumbuh.. dengan puting kecil kemerahan.. bulu
kemaluan yang masih halus.. aku membenahi posisi kemaluanku yang
menggeliat mengeras dalam celana pendekku.. Tiba2 saja aku membayangkan
Tia, dengan tubuh telanjang merintih di bawah tubuhku, menikmati batang
kemaluanku menggesek lubang kemaluannya yang sempit... bergerak dalam
tubuhnya yang mungil.... Ah.. gila! Sejak kapan aku jadi seorang
Phedophilist..?
Seminggu
kemudian, aku menyadari sesuatu telah mengganggu akal sehatku.. Sesuatu
yang membuat mataku selalu menatap dua bukit kecil di dada Tia,
memperhatikan bentuk pantat dibalik celana pendeknya.. sesuatu yang
membuatku walau terlihat seperti tak sengaja berusaha menyentuh
lengannya, merasakan getaran kemaluanku saat berdekatan dan mencium bau
tubuhnya.. Semakin aku membayangkan Tia, semakin sering aku
bermasturbasi.. mengkhayalkan bagaimana nikmatnya bercinta dengan gadis
kecil ini, Tia..
Suatu
pagi, saat istriku sudah berangkat kerja.. aku berdiri diam tanpa suara
di depan kamar mandi, mendengar suara air jatuh di lantai kamar mandi,
aku tau Tia sedang mengguyur tubuhnya yang telanjang, menyabuni lekuk
tubuhnya, payudaranya.. selangkangannya.. Aku semakin tak tahan.. Pelan2
aku melangkah masuk ke dalam ruangan Mushola di sebelah kamar mandi..
Jantungku berdegup ketika melihat lubang ’Manhole’ untuk memperbaiki
atap.. Muncul sebuah ide untuk memanjat lubang itu dan mengintip Tia
dari atas plafon...
Keesokan
paginya, begitu Tia masuk kamar mandi, aku segera mengunci semua pintu
dari luar, lalu secepat kilat tanpa suara memanjat lubang manhole di
atas mushola.. Aku sudah berada di atas plafon merangkak hati2 berusaha
untuk tak mengeluarkan suara sedikitpun, ketika mulai terdengar suara
guyuran air di bawahku.. Aku segera menemukan sebuah lubang yang kecil
dan mulai mengintip.. Jantungku berdegup begitu kencang ketika mataku
mulai melihat dengan jelas ke dalam kamar mandi.. Ya Tuhan.. aku nyaris
tak percaya dengan penglihatanku, menyamping dari arahku.. tubuh Tia
telanjang bulat, dengan payudara yang sedang tumbuh bergayut indah.. Air
membasahi kulit remajanya, membuatnya terlihat segar dan.... hh..
pantatnya begitu padat.. Tia bersenandung lirih, tak menyadari seseorang
sedang memperhatikan seluruh gerakannya.. menatap setiap lekuk daging
tubuhnya... Kemaluanku tegang mengeras berdenyut2.. Tia menelusuri
tubuhnya dengan sabun, aku terpaksa harus menelan ludah berulang2 saat
ia menyabuni payudaranya.. sepertinya aku bisa merasakan kekenyalan dua
bukit daging itu.. Saat Tia berbalik hendak menyimpan sabun, aku
membelalakkan mata.. kearah selangkangannya.. bulu bulu halus diatas
kemaluannya benar2 menyempurnakan apa yang kulihat.. Tanganku
mencengkram batang kemaluanku yang sudah benar2 keras.. ”Aku harus...
aku.. harus bercinta dengannya...” Tia mulai mengeringkan tubuhnya
dengan handuk.. Aku terhenyak, karena tanpa kuduga ia menungging
mengambil sikat gigi yang jatuh di lantai.. Daging kemaluannya menyembul
dari sela2 pantatnya yang bulat.. aku tak dapat menahan diri lagi,
dengan sedikit gerakan meremas di pangkal kemaluanku dan..
”Aahhhh..............hhh...!!! Hhh... aa.......h..h..!! Seluruh hasrat
dan nafsuku meledak, menyemprotkan begitu banyak cairan sperma dalam
celanaku.. Aku sedang berusaha mengatur nafasku saat Tia selesai memakai
baju lalu keluar dari kamar mandi..
Hari
berganti minggu, minggu berganti bulan.. aku tak juga bisa melupakan
hasratku terhadap Tia.. Beberapa kali aku mengintip Tia mandi, dan entah
berapa puluh kali sudah aku beronani membayangkan gadis imut 16 tahun
itu.. dan aku semakin terobsesi oleh Tia.. tapi aku tak cukup nekat
untuk melakukan apapun terhadapnya.. Sentuhan2 kecil seperti tak sengaja
sering kulakukan, tapi ia hanya menghindar dengan sopan.. Aku tak
berani melakukan lebih dari itu.. Sekitar 4 bulan kemudian, muncul ide
untuk memancingnya dengan film porno.. Aku menyimpan beberapa DVD yang
paling hot diatas tempat tidur.. Biasanya setelah aku berangkat kerja,
Tia baru berani masuk kamar tidur untuk menyapu dan merapikan kamar
tidur kami.. Aku membiarkan salah satu DVD tersebut berada dalam DVD
Player dalam kamar.. lalu berangkat kerja.
Siangnya
aku pulang sekitar jam 12.. sewaktu memasukan mobil ke dalam gerasi..
aku sempat melihat bayangan orang melesat keluar dari kamarku..
sekelebatan saja aku yakin bahwa itu adalah Tia.. aku melangkah masuk
lewat pintu samping. Gak ada orang, aku ke belakang mencari Tia, tapi ia
tak ada di dapur maupun di halaman belakang. Ku buka pelan2 pintu
kamarnya.. kosong..! ”Tiaaa..?!” Aku memanggilnya.. tak ada jawaban...
Di depan pintu kamar mandi aku kembali memanggilnya, ”TIAA...!!” ”Yya..
pak..” terdengar suara dari dalam kamar mandi.. ”lagi mandi..?” ”I..ya..
nggak.. iya.. ppak...!” Aku berjalan dengan suara langkah yang cukup
jelas, membiarkan ia mengira aku berjalan ke ruangan depan.. lalu
secepat kilat aku masuk ke dalam mushola, memanjat lemari dengan hati2..
dan dalam beberapa detik aku sudah berada di atas plafon.. mulai
mengintip melalui lubang kecil itu.. Aku menahan nafasku yang langsung
terasa sesak, saat melihat apa yang ada di bawah sana... Tia duduk
bersandar di atas toilet yang tertutup.. kakinya mengangkang dan tangan
kanannya berada di sela selangkangannya.. matanya terpejam.. aku nyaris
tak percaya melihat gadis 16 tahun itu benar2 sedang bermasturbasi..
jari2 tangannya bergerak cepat merangsang kelentitnya.. ”Pancinganku
berhasil, ia menonton DVD hot yang sengaja ku letakkan di atas tempat
tidur..” Tia terlihat begitu terangsang, wajahnya menengadah, matanya
terpejam dan tangannya semakin cepat bergerak... Samar2 terdengar suara
rintihan kecilnya, ” Hh..hh.. akh..” Aku semakin gemetar, ketika gadis
itu perlahan menekan ujung jari telunjuknya ke lubang kemaluannya..
Lututnya bergetar.. sepertinya ia begitu larut dalam hasrat yang
bergejolak.. ”Ssh..hh.. hh..” Rintihannya kembali terdengar lirih,
mengekspresikan keinginan seksual yang semakin memuncak.. Pelan2 aku
merangkak turun, berjalan ke ruang tengah dan memanggilnya lantang..”
TIAAAA................! Tia segera menyahut ”Ya paak...?!” ”SINII....!
CEPETANN..”
Aku
tau, di usia remaja seperti itu, hormon tubuhnya sedang bergejolak
menuju ke kedewasaan seksual.. Membayangkan ia menonton video XXX
seperti itu, aku berani bertaruh celana dalamnya pasti sudah basah oleh
cairan vagina.. ”di kamar mandi tadi, apa yang sedang ia bayangkan..?
Ahh.. Pasti sebuah penis yang keras dalam kemaluannya..” ”ya pak..?” Tia
berdiri di pintu kamarku.. Aku merebahkan diri di atas tempat tidur
hanya bercelana pendek dan kaos ”tolong pijitin kaki saya, pegel
banget..” Ragu2 Tia duduk di sebelah tempat tidur, dan mulai memijit
kakiku... Aku memejamkan mata, menikmati sentuhan jemari kecilnya..
membayangkan kemungkinan ia tak sempat membasuh cairan vaginanya
membuatku tak dapat menahan ereksi yang tiba2 saja membuat celana
pendekku menonjol.. ”Pahanya Tia, agak keras..!” Remasan tangan
lembutnya di pahaku semakin membuat kemaluanku mengeras.. ”Sebentar,
takut ada yang liat..” aku berdiri mengunci pintu kamar.. lalu kembali
merebahkan diri.. Tia terlihat gugup, menyadari tonjolan
diselangkanganku semakin menggembung.. ia terus menundukan wajah.. Aku
menarik tangannya agar kembali memijat pahaku.. Aku berusaha bersikap
wajar, membiarkan ia memijat kakiku, lututku, paha.. Aku meraih remote
TV dan DVD Player yang tergeletak di meja kecil di samping tempat tidur,
lalu memijat tombol ON.. Tak lama sebuah adegan Blue Film muncul di
layar, ”ini bukan DVD yang tadi pagi aku pasang..” aku tersenyum,
mengerti.. ”kamu udah liat film ini Tia..? Tia menggelengkan kepala
tanpa menoleh.. ”liat dong, udah belum...?” Tia melirik sekilas dan
cepat2 menunduk lagi.. ”Gak apa2 koq, kamu kan udah gede.. biar tau
gimana caranya....” Tia diam seribu bahasa.. Aku memperbesar volume
suaranya, hingga terdengar rintihan dan erangan wanita dalam film itu..
Seorang laki2 dengan kemaluan cukup besar sedang menyetubuhinya... ”Udah
ya pak..? Tia mau ke belakang..” Tia berdiri hendak pergi secepat kilat
aku menyambar tangannya.. menariknya duduk di sampingku.. Aku langsung
memeluknya, menariknya rebah menimpaku.. Tia berusaha berontak tapi
dekapanku cukup kencang membuat ia tak berkutik.. ”Jangan takut Tia,
kita nonton bareng mumpung gak ada orang..” Tia mencoba berontak lebih
keras.. aku menahannya dengan tangan dan kakiku.. Gelinjang dan tubuhnya
yang bergerak-gerak memberontak membuat gairahku semakin memuncak.. aku
mulai menciumi wajahnya.. bau keringatnya membuat kemaluanku mengeras..
Tia menjerit kaget saat aku menarik celana pendeknya lepas, aku
terkejut menyadari bahwa ia tak sempat memakai celana dalam setelah
keluar dari kamar mandi.. Tanganku langsung menyentuh kemaluannya, jari
tengahku sempat menyelip di sela belahan daging kemaluannya, terasa
sedikit basah.. Tia memberontak lebih keras.. ia menangis lirih,
memintaku untuk melepaskannya.. Tapi aku sudah lupa segalanya.. Obsesi
berbulan2, khayalan2 erotis ku membayangkan menikmati tubuh Tia..
seperti membludak menguasai tubuh dan keinginanku.. Aku meremas2
payudaranya, menciumi bibirnya, lehernya.. menjilati daun telinga nya..
Tia tak bisa melepaskan dekapanku.. ia terus bergerak, berusaha
mendorongku.. Aku melepaskan celana pendekku dengan cepat.. kemaluanku
mengacung tegang, menyentuh pahanya.. selangkangannya.. Tia menangis..
kedua tanganku memegang kepalanya, mencium bibirnya dengan lembut.. Tia
mulai melemah.. aku menciumi air mata yang membasahi kedua pipinya..
”jja..ngan pakk.. jangaaann..” Aku menjilati bagian samping lehernya..
lubang telinganya... ia melenguh.. menggelinjang... Kepala kemaluanku
menempel di bibir kemaluannya.. ia mendorongku.. lemah.. ”Ssshh..hhh..
jangan takut Tia.. gak akan sakit.. saya janji..” kemaluannya terasa
hangat.. aku gak tahan ingin memasuki tubuhnya, tapi aku kesulitan
menembus lubangnya yang masih sangat rapat.. Aku membasahi kepala
kemaluanku dengan air ludah, lalu mulai menekannya pelan2... ”Aaghh..
sakiiit...!” ia menangis pelan.. aku menekan lebih kuat..
”Aaaauuw.......!” kepala kemaluanku perlahan menerobos celah sempit
itu.. Aku mencium bibir Tia, mengulum lidahnya sambil menekan kemaluanku
lebih dalam.. Tubuhku bergetar oleh rasa nikmat dan hasrat yang
bergelora... Batang kemaluanku mengalirkan rasa nikmat yang luar biasa..
dijepit oleh daging hangat yang begitu erat mencengkram.. Darah segar
membasahi batang kemaluanku.. ”Tia.. Tia sayang.. aku telah merenggut
keperawananmu..” Aku mulai menggerakkan kemaluanku keluar masuk.. Tia
mencengkram erat punggungku, membuatku sedikit kesulitan bergerak..
matanya terus terpejam, tapi ia tak lagi berontak.. aku menekan
pantatku.. hingga kemaluanku hampir masuk seluruhnya.. ”Uughh..h..” Tia
melenguh.. merasakan sakit dan nikmat di saat bersamaan.. ku ulangi
gerakan keluar masuk itu beberapa kali, pelan tapi sedalam mungkin..
hingga kepala kemaluanku terasa menyentuh dasar vaginanya..
Tak
ada lagi pemberontakan saat aku menarik kaosnya lepas... kedua payudara
yang sedang tumbuh itu langsung menyembul dengan indah.. ”Ya tuhann..”
Aku mencengkram kedua bukit daging itu dan mulai melahapnya dengan
rakus... Tia menggelinjang.. aku memainkan puting susunya yang kecil
dengan lidahku.. ia merintih.. ”nghh..hh”.. pantatku kembali bergerak,
mendorong kemaluanku yang sangat tegang melesak ke dalam tubuhnya..
menariknya keluar, lalu menerobos masuk lagi.. menancap dalam tubuhnya..
menyentuh dinding kemaluannya.. bergerak semakin cepat, aku merasakan
kenikmatan itu semakin menguasai tubuh dan pikiranku.. menjalari kaki,
anus, batang kemaluan hingga kepalaku.. Aku bergerak makin cepat,
mengocok daging hangat Tia dengan kemaluanku yang semakin keras..
Sesekali ia menjerit kecil, kesakitan.. saat aku semakin menggila..
kejantananku bergerak dalam tubuh kecil Tia.. dalam jepitan otot vagina
sempit yang basah oleh lendir vaginanya.. Kemaluanku bergetar nikmat..
kemaluan Tia berdenyut hangat.. Akh, sepertinya aku tak sanggup lagi
menahan... Dalam kenikmatan, aku menatap wajah Tia yang manis dan lugu..
berkeringat dalam dekapanku.. matanya terpejam, payudaranya berayun
tersentak sentak oleh gerakanku menyetubuhinya... puting kecilnya begitu
indah kemerahan... Aaghhh.. aku menghentikan gerakanku sejenak..
berusaha menahan ledakan kenikmatan yang hampir menyemprot dalam tubuh
perawan kecil ini..
Untuk
pertama kalinya, Tia membuka matanya yang basah... melihat kedalam
mataku dengan tatapan yang tak pernah kulihat sebelumnya... Kami masih
saling berpandangan saat aku perlahan kembali menggerakan kemaluanku
masuk, keluar.. masuk dan keluar semakin cepat... semakin kuat...
”aaakhh...hh..” Tia mengerang.. Tak kusangka2 ia menarik kepalaku
mendekat.. Tia mencium bibirku.. aku langsung melahap bibirnya..
membelitkan lidahku mencari2 lidahnya.. Dalam kenikmatan yang begitu
memabukkan, aku merasakan lidah Tia bergerak dalam mulutku..”Ttia..
hh..Aghhh. hh...” Sekali lagi aku berhenti.... berusaha menahan.. tapi..
akh.. Tia masih menggerakkan pinggulnya, tak menyadari bahwa aku sudah
diambang puncak kenikmatan.. Kemaluannya yang sempit mengurut batang
kemaluanku dengan sempurna... ”SSTOPP..Hhh..!!” aku memintanya
berhenti.. dan.. terlambat.. ”AAAAAh....Aaaaaaaghhhhhh...hhh” Tia
berusaha mendorongku keluar dari tubuhnya, tapi tanpa sadar aku malah
menekan kemaluanku dalam2.. ”HHhhh...akhh.....” Rasa nikmat yang luar
biasa benar2 membuatku kehilangan kesadaran.. Aku terus menggenjot
kemaluanku dalam jepitan kemaluan Tia yang kencang, tenggelam dalam
gelombang perasaan surgawi.. Menyemprotkan begitu banyak cairan sperma
ke dalam tubuh gadis kecil itu.. Dorongan tangan Tia tak membuatku
tersadar, aku menekan kemaluanku dalam2 hingga pangkal kemaluanku..
Nikmat yang paling nikmat, orgasme yang begitu panjang... Ejakulasi yang
begitu banyak jumlahnya, menyemprot dalam tubuh perawan 16 tahun ini...
Aku mencium bibir Tia, menindihnya, memeluknya, menikmati kenyal
payudaranya menekan dadaku, merasakan kemaluanku berdenyut2 dalam
kemaluannya yang hangat..
Selama
beberapa saat kami tak bergerak, tubuh telanjang kami menyatu, basah
oleh keringat.. tanpa ada suara, tanpa ada gerakan, hanya nafas yang
terdengar...
Esoknya,
hari berikutnya dan esoknya lagi.. Tia menghindar untuk bertatap muka
denganku.. Setiap istriku berangkat kerja, ia langsung mengurung diri di
kamarnya.. Aku mencoba bersabar menunggu sampai ia keluar dari
kamarnya.. Tapi sampai beberapa jam aku menunggu ia tak juga keluar, aku
mengetuk pintu kamarnya, memanggilnya tapi ia tak mau menjawab.. Hari
sudah siang dan banyak pekerjaan rumah yang masih belum ia kerjakan.
Daripada nanti istriku bertanya tanya, lebih baik aku mengalah.. lalu
berangkat ke kantor.. Tapi sorenya rumah sudah kembali rapi, rupanya
setelah aku meninggalkan tumah, Tia langsung bekerja seperti biasa..
Didepan istriku Tia berusaha bersikap wajar, seperti sebelum ada
kejadian itu, tapi ketika istriku masuk kamar mandi atau pergi ke
warung, Tia langsung masuk kamar dan mengunci pintu kamarnya. Lama lama
aku jadi semakin geregetan, kesal dan penasaran..
Suatu
malam, aku sibuk menyelesaikan pekerjaan dengan laptop ku. Istriku
tidur sangat lelap akibat obat flu yan diminumnya.. Sekitar pukul 00.30,
dalam keheningan malam itu terdengar sayup2 suara pintu kamar Tia
terbuka. Perlahan tanpa suara aku berjalan keluar, rupanya Tia sedang ke
kamar mandi mungkin terbangun karena pengen buang air kecil. Tiba2
muncul ide gila, diam2 aku masuk ke kamar Tia yang gak dikunci, lalu
masuk ke kolong tempat tidurnya. Sekitar 2 menit kemudian Tia masuk,
lalu mengunci pintu kamar. Aku melihat kaki Tia sebatas betisnya yang
kuning langsat melangkah menuju tempat tidur. Tia membanting tubuhnya ke
atas kasur hingga hidungku terbentur bagian bawah kasur, aku memaki
dalam hati.
Setelah
menunggu sekitar 20 menit, aku mulai mendengar suara nafas yang
teratur, ia sudah terlelap.. Perlahan aku merangkak keluar dari kolong
tempat tidur itu. Begitu berdiri dadaku langsung berdegup kencang.. Tia
terbaring lelap dengan hanya mengenakan bra.. Pelan2 aku menarik selimut
kain yang menutupi bagian bawah tubuhnya.. celana dalam berwarna hitam
menutupi gundukan daging diselangkangannya.. Aku mendekatkan wajah ke
arah kemaluannya.. menciumnya lembut.. Kemaluanku langsung menggeliat..
Sudah 10 hari sejak kejadian itu, aku benar2 seperti keranjingan,
menelusuri tubuh setengah telanjang Tia dalam cahaya lampu yang agak
redup.. menyentuh kulit perutnya dengan punggung tanganku, lalu jari
tanganku dengan lembut menekan bagian daging kemaluannya.. Terasa
belahan bibir vaginanya hangat dan... Ahh, kemaluanku sudah tak bisa
diajak kompromi.. tegang mengeras gak tahan ingin memasuki tubuh gadis
kecil ini, merasakan nikmatnya kemaluan sempit yang membuatku tergila2..
Aku melepas celana dalamku hingga kemaluanku tegak mengacung.. lalu
dengan sangat perlahan memeluk Tia.. Untuk sesaat Tia tak bergeming, aku
menempelkan batang kemaluanku di pahanya.. menekannya sedikit membuat
gairahku semakin menggila.. Aku merangkul tubuhnya, lalu mencium
lehernya.. dan saat itu juga Tia terbangun, hampir menjerit kalo aku gak
segera menutup mulutnya dengan tanganku.. ”Ssst, jangan berisik.. nanti
ibu bangunn..!” Tia terdiam, tubuhnya terasa tegang.. aku mempererat
pelukanku.. ” Tiaa.... aku kangeeenn.....!” Tia diam tak menjawab...
Sebelah lenganku berada di bawah lehernya, memeluknya, menciumi
pundaknya... Tia memberontak.. menggeliat.. Aku menarik tubuhnya dan
langsung menindihnya... Tia menatapku nanar... ”Jangann pak.. Tia
takutt...” Setelah yakin bahwa ia tak akan berteriak, aku turun dari
tempat tidurnya, mematikan lampu hingga ruangan itu menjadi gelap
gulita.. lalu kembali menaiki tempat tidur Tia.
Aku
kembali menindih tubuh Tia yang setengah telanjang.. Menciumi pundak,
leher, hingga daun telinga Tia.. Nyaris tak bisa melihat apapun dalam
kegelapan, aku menguasai tubuh Tia.. menjelajahinya, merabanya,
mengelusnya.. meremasnya... Tia tak sanggup memberi perlawana yang
berarti, karena ia terlalu takut untuk berteriak.. dan sepertinya ia
sudah mulai terpengaruh dengan apa yang kulakukan pada dirinya.. Aku
menarik bra nya turun.. lalu mulai melahap payudaranya dengan rakus...
suara desahan Tia membuat darahku serasa mendidih terbakar nafsu..
Lidahku mempermainkan puting sebelah kiri, sementara tanganku meremas
remas payudara kanannya.. Tak lama, aku berhasil menarik lepas celana
dalamnya hingga saat itu, Tia gadis kecil itu.. telanjang bulat tanpa
sehelai benangpun yang menutupi tubuhnya, dalam kegelapan kamar
tidurnya, sepenuhnya dalam kekuasaan nafsuku... Tia mendesah saat kedua
tanganku memilin kedua putingnya, menciumi perutnya.. terus turun hingga
hidungku menyentuh bulu halus kemaluannya..
Lidahku
menyentuh tonjolan kecil yg terselip disela kemaluannya, Tia
menggelinjang.. Aku menggerakkan lidahku lebih cepat, terdengar Tia
merintih pelan.. Aku semakin menggila dikuasai oleh nafsu yang semakin
membludak.. Lidahku sesekali menjulur ke dalam lubang kemaluannya,
menjilati rasa asin cairan kemaluan Tia.. Setelah sekitar 15 menit aku
menjilati clitorisnya, aku merasakan tangan Tia menarik rambutku.. ia
mendorong tubuhku ke atas... “Ya tuhan, ia menginginkanku sekarang.”.
Aku sedikit gemetar saat memposisikan tubuhku diatas tubuh telanjang
Tia.. Kemaluanku terasa begitu keras mengacung oleh gairah...
Dalam
kegelapan aku membuka lebar pahanya, menyadari tak ada lagi penolakan
dari gadis kecil ini.. Ibu jari tangan kananku bergerak pelan merangsang
clitorisnya saat kepala kemaluanku menempel di bibir kemaluan Tia yg
udah basah.. Dengan sedikit menekan aku merasakan kepala kemaluanku
memasuki lubang nikmat yang masih sangat sempit itu.. Desahan nafas Tia
terdengar serak, “aa..akhh....” saat kemaluanku yang cukup besar
memasuki tubuhnya. Aku terus menekannya dalam dalam, merasakan ujung
kemaluanku menyentuh dinding vaginanya.. selama beberapa detik aku tak
menggerakan pinggulku.. hanya merasakan jepitan kemaluannya yg
mengalirkan sensasi luarbiasa ke sekujur tubuhku.. lalu perlahan, sambil
mencium puting payudaranya, aku mulai bergerak.... Kedua tangan Tia
mencengkram kepalaku, ia merintih.. pelan.. tapi membuatku semakin
bernafsu.. Kemaluanku bergerak semakin cepat, menerobos keluar masuk
dalam irama yang teratur... Aku mendekap tubuh Tia erat, keringat mulai
membasahi tubuh kami, saat genjotanku semakin cepat.. aku menciumi
lehernya, menjilati telinganya.. Sesekali suara Tia terdengar seperti
isak tangis, tapi sesaat kemudian ia merintih... mendesah...
Aku
seperti tenggelam dalam lautan kenikmatan, melupakan sekelilingku..
Melupakan istriku yang sedang terlelap di kamar tidur kami.. Seluruh
panca inderaku hanya merasakan apa yang sedang terjadi di atas tempat
tidur kecil ini..
Setelah
beberapa lama, aku semakin menggila.. menggenjot kemaluanku lebih keras
dan lebih cepat... seperti kesetanan menyetubuhi tubuh gadis kecil itu,
melupakan kenyataan bahwa tubuhnya belum terbiasa dengan kemaluanku
yang berukuran cukup besar, saat ini begitu tegang mengeras mengocok2
kemaluannya.. Tia menjerit lirih, mencengkram leherku...
“ssakki.iittth..!” Aku terengah2, mataku mulai terbiasa dalam gelap...
menatap tubuh kecil itu begitu indah.. Aku melahap payudaranya dengan
rakus, mempermainkan putingnya dengan lidah.. “h...hh.. akh...” Suara
rintihan Tia tiba2 saja membuatku bergetar.. tubuhku seperti dialiri
listrik.. mengalir dari ujung kaki merayapi paha, pantat dan
selangkanganku... Rasanya aku tak tahan lagi menahan dorongan kenikmatan
ini lebih lama lagi... Aghhh..hh.... Berusaha untuk menunda puncak
kenikmatanku, aku berhenti menyetubuhinya, lalu berbaring di sebelah
Tia.. Aku menarik nafas panjang berusaha mengatur nafasku yang terengah
engah.. Tia memelukku, lalu kami berpelukan erat seperti sepasang
kekasih yang sedang di mabuk cinta.. Aku menuntun tangan kecil Tia untuk
menyentuh kemaluanku.. Awalnya ia hanya meremas2 batang kemaluanku
dengan ragu2, tapi beberapa saat kemudian ia mulai mengocoknya dengan
cepat.. Ahh... aku meremas payudaranya sambil sesekali mempermainkan
putingnya... Tia tiba2 memasukkan kemaluanku ke dalam mulutnya.. augh...
ia mulai mengisap kemaluanku dengan bernafsu sambil meremas2 biji
zakarku.. Rupanya Tia sudah dikuasai oleh nafsu berahinya, karena sifat
malu2nya hilang saat ini, berganti dengan sikap agresif mengocok dan
meremas kemaluanku.. menjilati biji zakarku... Akhhh.... jantungku
berdegup semakin kencang ketika Tia menaiki tubuhku.. ia menindihku,
menciumi perutku, menjilati puting susuku.. lalu... ia mengarahkan
kepala kemaluanku ke selangkangannya.. “aakhhhh.....hh...” Tia merintih
saat kemaluanku kembali memasuki lubang senpit kemaluannya, ia mulai
bergerak pelan naik turun.. Kepalanya rebah di dadaku, payudaranya
menempel di perutku.. hanya bagian pinggulnya yang bergerak naik turun..
Aku merasakan sensasi yang lain.. Aku hanya berbaring terlentang,
sementara Tia bergerak di atas selangkanganku.. kemaluannya ketat
menjepit batang kemaluanku, mengurutnya dengan sempurna... Tia bergerak
semakin cepat, menimbulkan suara kecipak yang erotis..
Aku
mengangkat tubuhku hingga duduk, kedua tangan Tia melingkari leherku..
Kami mulai berciuman, lidah saling berbelit.. Tia menciumku dengan
sangat bernafsu, lidahnya seperti menari dalam mulutku.. Aku mulai
merasakan getaran kenikmatan itu semakin menggila.. “Aaghhh..hhh....!”
Tia mempercepat gerakan pinggulnya, mengurut batang kemaluanku lebih
cepat, lebih ketat...... dan....... “AAAaaa...ghhh...” Kedua tanganku
mencengkram pantat Tia, meremasnya... lalu, sambil menggeram panjang..
aku meledak dalam kenikmatan yang luarbiasa.. Tia menciumi leherku,
menggenjot kemaluanku dengan cepat.. Aku kelojotan dalam pelukan Tia, ia
memutar pinggulnya, menekan kemaluannya hingga kemaluanku seperti
menembus tubuhnya... Tia memelukku erat, membenamkan wajahku di sela2
payudaranya yang kenyal dan padat... lalu mencium keningku...
Kami berpelukan erat dalam gelap.............
VIMAX PEMBESAR PENIS CANADA
BalasHapusBikin Penis Besar, Panjang, Kuat, Keras, Dengan Hasil Permanent
isi 30 cpsl Untuk 1Bulan Hanya.500.000;
Promo 3 Botol Hanya.1.000.000;
ANEKA OBAT KUAT EREKSI DAN T.LAMA
PERANGSANG WANITA SPONTAN
( Cair / Tablet / Serbuk / Cream) 5Menit Reaksi Patent.
Sangat Cocok Untuk Wanita Monopouse/ Kurang Gairah.
ANEKA COSMETIK BERKWALITAS TERBAIK
( Pelangsing Badan, Pemutih Muka & Badan, Flek Hitam,
Jerawat Membandel, Gemuk Badan, Cream Payudara,
Obat Mata Min/ Plus, Peninggi Badan, Cream Selulit,
Pemutih Gigi, Pembersih Selangkangan/ Ketiak,
Pemerah Bibir, Penghilang Bekas Luka, Perapet Veggy,
ALAT BANTU SEXSUAL PRIA WANITA DEWASA
tlp: 0822 2121 8228 - 087 831 434 777 BBM.24CEE3AE MR.SHOLE
BalasHapusSex Story
best Sex Story
Sex and Love Story
Nude Lady's Hot Photo, Nude Boobs And Open Pussy
Sexy Actress, Model (Bollywood, Hollywood)
Sex Story
best Sex Story
Sex and Love Story
Sex Story
Nude Lady's Hot Photo, Nude Boobs And Open Pussy
Sexy Actress, Model (Bollywood, Hollywood)
Cerita yang sangat menarik admin.. pengalaman sendiri ke?.
BalasHapusTumpang Iklan
Apa ni bro..kata lambat berkesan?.
Kenapa ni?.
Tak ada apa bro..ubat ni mantap..dah dapat rasa perubahan
Terbaiklah..
Kuss.. semangat
>>>Enlarge XL Malaysia-Besarkan Zakar dan Panjangkan Zakar Semula Jadi! <<<
cerita yang lugu
BalasHapus